KESESATAN
(Fallacia)
(Fallacia)
Kesesatandiklasifikasikan menjadi dua jenis :
·
Kesesatan Informal
Supaya pikiran kita dapat dikomunikasikan dengan baik dan ditangkap secara
lengkap, bahasa yang digunakan harus mampu mengungkapkan pikiran kita.
Kesesatan yang disebabkan oleh kurang tepatnya kata, kelirunya pernyataan, atau
kalimat untuk mengungkapkan pikiran.
Kesesatan informal dibagimenjadi 4 :
-
KesesatanDiksi
Kesesatan diksi sering terjadi
karena bahasa yang kita gunakan tidak cukup menjelaskan apa yang kita pikirkan
a.
Kesesatan
karena penempatan kata depan (preposition) yang keliru
contoh : antara hewan dan manusia memiliki perbedaan
Kata antara dalam contoh ini mengacaukan subjek dalam
kalimat. Kerancuan ini terjadi
Karena orang
mengacaukan dua model kalimat dalam mengungkapkan hal yang sama
b.
Kesesatan
karena mengacaukan posisi subjek atau predikat.
contoh : Karena berteriak
histeris, dokter memberi pasiennya obat penenang.
Karena subjek kalimat dan
subjek partisipial itu sama, yakni dokter, maka yang berteriak histeris adalah
dokter. Kalimat ini seharusnya: Karena berteriak histeris, pasien diberi
obat penenang oleh dokter.
c.
Kesesatan
karena ungkapan yang keliru
contoh : “Penjahat kawakan
itu berhasil ditangkap polisi di kawasan Tanah Abang, hari Rabu lalu”.
Di dalam kalimat tersebut,
siapa sebenarnya yang berhasil, penjahat atau polisi? Kalimat ini menunjukkan
bahwa yang berhasil adalah penjahat kawakan.Kalau maksudnya polisi yang
berhasil, maka kalimat seharusnya berbunyi, “Polisi berhasil menangkap
penjahat kawakan itu, pada hari Rabu yang lalu”.
d.
Kesesatan
Amfiboli atau Amphibologic
Kata “amfiboli”: bhs Yunani
“ampho” → “ganda” (double) atau “pada kedua sisi”.
Kesesatan amfiboli timbul
karena struktur kalimat bercabang (ambigu).
contoh : Wakil Presiden
Indonesia Yusuf Kalla mengunjungi warga yang kurang gizi di wilayah Jakarta
Utara. Kalimat ini tidak jelas bagi mereka yang tidak tahu banyak tentang
Indonesia.
Kemungkinan:
1. Wakil dari Presiden
Indonesia Yusuf Kalla... Itu berarti Yusuf Kalla adalah presiden Indonesia.
2. Yusuf Kalla yang adalah wakil
presiden Indonesia, mengunjungi....
e.
Kesesatan Aksen atau Prosodi
Kesesatan ini timbul dari
pemberian tekanan yang salah dalam pembicaraan.
contoh: Ada peraturan:”Anda
tidak boleh mengganggu isteri tetangga Anda”.
Nah, Pak Budi itu bukan
tetangga saya. Dia tinggal di Bogor dan saya di Jakarta. Kalau begitu saya
boleh dong mengganggu isterinya.
Isteri tetangga tidak perlu
mendapatkan aksen, karena peraturan itu sebenarnya berlaku untuk isteri orang,
termasuk isteri tetangga.
f.
Kesesatan karena alasan yang salah atau hanya diandaikan
Terjadi ketika sebuah
konklusi ditarik dari premis yang tidak relevan dengannya.
contoh: Bambang harus
dipromosikan menjadi manajer
Dia adalah anggota tim yang
baik
Ayahnya adalah seorang yang
sangat saleh
Dia termasuk dalam asosiasi
profesional yang sama dengan bos, oleh karena itu Bambang harus dipromosikan menjadi
manajer. Tampak dalam
contoh ini bahwa konklusi “Bambang harus dipromosikan menjadi manajer” tidak
berangkat dari premis yang relevan dengan posisinya sebagai manajer (ayahnya
seorang eksekutif, ibunya orang saleh dan sebagainya).
-
KesesatanPresumi
a.
Kesesatan
karena pernyataan yang mengundang pertanyaan (petitio principii)
Merupakan pengandaian tentang
kebenaran dari proposisi atau dari premis yang justru harus dibuktikan.
contoh: Komunisme adalah bentuk
pemerintahan terbaik, karena peduli terhadap kepentingan bersama. Masih
harus dibuktikan apakah komunisme itu peduli terhadap kepentingan bersama.
-
Assumptio
non-probata (asumsi yang perlu dibuktikan.
Kesesatan ini terjadi bila kita secara sederhana mengandaikan
kebenaran dari suatu
premis yang tidakterbukti
contoh :
Semua orang religius itu jujur
Sedikit banyak Pak Simon itu orang yang sangat religius, dan
dia tidak mencari uang
Orang lain, karenaituiajujur.
-
Circulus
in probando
kesesatan karena aegumentasi yang berputar-putar (sering juga
disebut circulus
vitiosus. Terjadi bila kita
menggunakan dua proposisi yang tak terbukti, masing-masing
untuk menetapkan kesahihan
dari proposisi lain.
b.
Kesesatan
karena menghindari persoalan
Sengaja dibuat untuk
menghindari persoalan yang dihadapi dengan menggunakan teknik sbb:
-
Membuktikan
apa yg tidak harus dibuktikan
-
Tidak
membuktikan apa yg seharusnya dibuktikan
-
Menyanggah
apa yg sebenarnya tidak dinilai
-
Membuktikan
sesuatu yg tidak termasuk dalam persoalan
b.1 Argumentum ad hominem
Kesesatan ini timbul karena argumentasi
dialihkan dari pokok persoalan ke orang atau pribadi. Contoh :“Jangan percaya omongannya, dia bekas
narapidana”.
Bentuk kesesatan
ad hominem:
(1) Ad personam
Argumentasinya
diarahkan kepada pribadi atau orang perorang
contoh : “Jangan
percaya omongannya, dia anak ingusan, baru lahir kemarin”.
(2) Inkonsisten ad hominem
contoh : ”Ada
elit politik Indonesia yg menuding HAM sebagai produk Barat dan karena itu
harus ditolak. Tetapi dia sendiri paling banyak menggunakan produk Barat.
Selain ketiga mobilnya buatan Barat, dia juga sering keluar negeri, dan kalau
sakit berobatnya juga ke luar negeri.”
(3)
Circumstantial ad hominem
contoh: Jangan
percaya omongan Romo Bertens tentang bahayanya aborsi, dia kan pastor. Jadi
tentu saja ia harus memegang teguh pendapat itu.
(4) Fitnah atau
menjelek-jelekkan (poisoning the well: meracuni sumur)
contoh: Jangan
pacaran dengan Tutik, bapaknya PKI, ibunya gila.
(5) Kesesatan ad
hominem positif
Suatu pendapat
atau argumentasi tetap menyesatkan meskipun apa yang dikatakan itu positif
contoh : “Diana
itu mahasiswa yang pandai”
b.2 Argumentum ad
populum
Ditujukan kepada massa atau orang banyak dengan cara menggugah perasaan
mereka
supaya menyetujui
atau mendukung suatu pendapat atau argumentasi
b.3 Argumentum ad
misericordiam
Timbul karena argumentasi
dialihkan dari persoalan ke rasa belas kasihan (misericordia).
Di sini yg
dipermainkan adalah emosi, bukan persoalan yg sebenarnya.
b.4 Argumentum ad
crumemam
Terjadi karena argumentasi
dialihkan dari persoalan yg sesungguhnya ke uang
contoh: Seorang pengemudi
terkena tilang lalu menyogok polisi dengan uang sambil
berkata, ”Damai saja, ya pak. Saya sedang buru-buru.”
b.5 Argumentum ad
verecundiam
Terjadi ketika
argumentasi dialihkan dari persoalan yg sebenarnya ke tradisi. Kesesatan
ini mengandalkan adat istiadat dan tradisi untuk dijadikan sebagai dasar
argumenatsi
contoh: Saya percaya pada
Tuhan, karena sesuai dengan tradisi agama.
b.6 Argumentum ad
ignorantiam
Timbul ketika
argumentasi didasarkan pada ketidaktahuan (ignorantia, Latin)
Ada 2 aspek:
− proposisi diandaikan benar, karena tidak ada yg dapat
membuktikan kesalahannya.
− proposisi diandaikan, salah karena tidak ada yg dapat
membuktikan kebenarannya.
b.7 Argumentum ad
auctoritatem
Timbul karena
dukungan argumentasinya didapatkan dari kewenangan (otoritas).
Terjadi bila kita meletakkan alasan kebenaran pada wewenang dari tokoh
utama untuk
mendukung pendapat kita .
b.8 Argumentum ad
baculum
Terjadi karena
ancaman (baculum: tongkat untuk memukul) digunakan sebagai
argumentasi untuk mendukung kebenaran.
b.9 Argumentasi
demi keuntungan seseorang
Terjadi bila mengabaikan
masalahnya dan tertarik pada pendapatan atau keuntungan
b.10 Kesesatan
non causa pro causa
Terjadi karena
orang salah menentukan penyebabnya. Orang cenderung menjadikan
peristiwa pertama sebagai penyebab peristiwa berikutnya.
-
Kesesatan melalui retorika
Orang sering terpukau dengan
kemasan sehingga tidak melihat isi. Bahasa retorik, misalnya, merupakan model
kemasan yang bisa menyesatkan. Bahasa seperti ini bermaksud membujuk atau
meyakinkan. Retorika juga bisa memanfaatkan pengaruh-pengaruh psikologis yg
mampu meredam sikap kritis.
c.1 Eufemisme dan disfemisme
Bahasa biasanya menawarkan
pilihan kata bila kita ingin mengatakan sesuatu
c.2 Perbandingan, definisi,
dan penjelasan retorik
Perbandingan retorik digunakan untuk mengekspresikan atau
mempengaruhi sikap.
Definisi retorik memasukkan prasangka tertentu ke dalam
makna dari suatu istilah.
c.3 Stereotipe
adalah pemikiran atau
pencirian sekelompok orang dengan sedikit bukti atau tanpa bukti sama sekali.
c.4 Innuendo
adalah sindiran tak langsung.
Bisa menyesatkan kalau kita tidak menafsirkannya dengan benar
c.5 Pertanyaan bermuatan
(loading question)
Kesesatan pertanyaan bermuatan
terjadi karena dalam pertanyaan yg diajukan tersirat muatan jawaban
c.6 Weaseler
adalah metode linguistik untuk
keluar dari kesulitan
c.7 Meremehkan (downplay)
adalah upaya untuk membuat
seseorang atau sesuatu kelihatan kurang penting atau kurang berarti
c.8 Lelucon/sindiran
adalah gaya retorika yang
cukup berpengaruh. Lelucon atau sindiran lucu sangat baik untuk mengangkat atau
menunjukkan masalah, tetapi kurang tepat untuk menyampaikan argumentasi
c.9 Pengandaian bukti
adalah ekspresi yg digunakan
untuk memberi kesan atau sugesti bahwa ada bukti atau otoritas untuk sebuah
pernyataan atau klaim, tanpa menyebutkan bukti atau otoritas yg dimaksud
-
Kesesatan Psikologis
Menyajikan secara psikologis
atau emosional konklusi dalam argumentasi yg berkaitan dengan isu, namun
sesungguhnya tidak mendukung pernyataan yg seharusnya didukung
d.1 Argumen yang menyinggung
perasaan
Kesesatan dengan argumen yg menyinggung
perasaan dimaksudkan untuk mengundang emosi dan membuat orang menajdi marah dan
tidak lagi berpikir jernih
d.2 Rasionalisasi
Mengacaukan keinginan orang
lain dan keinginannya sendiri, lalu merasionalisasikan kehendaknya sebagai
kehendak orang lain juga
d.3 Dua kesalahan menjadi satu
yang benar
Merugikan orang lain dan juga
diri sendiri
d.4 Mengalihkan
persoalan/tabir asap (red herring/smokescreen)
ditimbulkan dengan menggunakan
taktik mengalihkan persoalan agar orang tidak lagi berkonsentrasi pada masalah
awal.
e. Kesesatan karena dilema semu
Terjadi bila kita
membatasi pertimbangan hanya pada dua alternatif, meskipun sebenarnya ada
alternatif lain yg tersedia